Islamabad, Arabalyoum.com – Kedutaan AS di Islamabad mengatakan pada hari Minggu, 3 Maret 2019 bahwa mereka sedang menyelidiki laporan bahwa Pakistan menggunakan jet F-16 untuk menembak jatuh pilot India, sebuah potensi pelanggaran perjanjian penjualan militer Washington yang membatasi bagaimana Pakistan dapat menggunakan pesawat.
“kami mengetahui laporan ini dan mencari lebih banyak informasi’’ kata seorang juru bicara kedutaan.
Pakistan telah membantah menggunakan jet F-16 selama pertempuran udara, tetapi belum menentukan pesawat apa yang digunakannya, karena mereka juga memiliki pesawat jet rakitan JF-17 yang dirancang China di tanahnya.
Baca juga: Ekspor Turki Mencapai Rekor Tertinggi Sebesar 13,6 Milliar Dollar Pada Februari
Pakistan membeli beberapa pesawat F-16, yang dibangun oleh Lockheed Martin Corp, dari Washington sebelum hubungan memburuk dan AS menghentikan penjualan bersubsidi pada 2016.
Pakistan mengatakan misinya pada hari Rabu sebagai pembalasan bagi India yang melanggar wilayah udara dan kedaulatannya, ketika jet India membom sebuah Kawasan hutan dekat kota utara Balakot. India mengatakan pihaknya menyerang kamp pelatihan militan, tetapi Islamabad membantah ada kamp semacam itu, seperti halnya penduduk desa di daerah itu. Penembakan lintas perbatasan dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan tujuh orang di pihak Pakistan dan empat di sisi India.
Pakistan dan India kembali ‘panas’ pada minggu lalu karena mereka sama-sama melakukan misi pemboman udara yang mengakibatkan seorang pilot India ditembak jatuh di atas wilayah Kashmir yang disengketakan dalam sebuah insiden yang memicu kekhawatiran perang.
Informasi terbaru mengatakan bahwa Pakistan mengembalikan pilot India yang ditangkap pada hari Jumat dalam penyerahan besar-besaran yang disebut Islamabad sebagai ‘gerakan damai’, tetapi tetap nampak adanya kewaspadaan tinggi pada kedua belah pihak. Dalam kegiatan penyerahan ini, di Line of Control (LoC), perbatasan de facto antara kedua negara di Kashmir, terlihat relatif tenang.
“pada umumnya, LoC tenang tadi malam tetapi anda tidak pernah tahu kapan itu akan aktif lagi, ketegangan masih ada’’ kata Chaudry Tariq Farooq, seorang Menteri di Kashmir Pakistan .
Pasukan keamanan India mengatakan mereka sedang melakukan operasi anti militansi di pihak mereka di Kashmir dan telah menembak mati dua militan.
Gerakan anti Militansi baru diluncurkan setelah anggota Kashmir dari kelompok militant yang berbasis di Pakistan menewaskan 40 polisi paramiliter India dalam sebuah bom bunuh diri pada 14 Februari lalu. Pemerintah India telah menyerang kelompok-kelompok separatis yang beroperasi di Kashmir, termasuk dengan melarang partai Jamaat-e-Islami, dua di antaranya ditahan dalam operasi penggerebekan pada Sabtu malam.
Sumber: The Guardian