Tunisia, Arabalyoum.com – Indonesia melalui Kementerian Agama Republik Indonesia menawarkan kerjasama Promosi Islam Washatiyah kepada Tunisia. Hal tersebut berlangsung dalam agenda khusus menjejaki kerjasama RI-Tunisia, Konsolidasi Belateral I (Konsulbil I) RI-Tunisia yang berlangsung selama dua hari (26-27/9) di ibu kota Tunisia.
Dalam rilis yang diterima Redaksi Arabalyoum.com, Kamis (26/9), Kepala Bagian Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Kemenag RI, Thobib al Asyhar menyebutkan khusus kerjasama bidang agama meliputi beberapa isu penting antara kedua belah pihak, yaitu: mempromosikan Islam Wasathiyah, mempromosikan bidang pendidikan, seni, budaya, dan literatur Islam, pertukaran informasi penyelenggaraan ibadah haji, pelaksanaan program sertifikasi produk halal, serta penyertaan dan pengembangan Musabaqah tilawatil quran tingkat internasional.
Baca juga: Arab Saudi catat jamaah haji tahun ini 2,4 juta terbanyak dari Asia
Thobib menambahkan, sebelumnya, pemerintah RI dan Tunisia telah menjalin kerjasama bidang agama yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Tarmizi Taher, pada tahun 1992, dan telah habis masa berlakunya sejak beberapa tahun yang lalu. Saat ini pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri akan memperbaharui MoU dengan Tunisia dalam berbagai bidang yang melibatkan unsur Kementerian/Lembaga.
Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Achmad Rizal Purnama, dalam sambutannya pada sesi koordinasi antara Kementerian/Lembaga, menyebut Tunisia sebagai mitra strategis Indonesia dalam banyak hal, baik ekonomi, politik, pertahanan, maupun agama. Apalagi Tunisia sebagai negara demokrasi baru dan sesama anggota dewan keamanan PBB dapat menjadi partner penting dalam memperjuangkan berbagai kepentingan Indonesia di level dunia, termasuk melalui jalur deplomasi OKI.
Baca juga: Selama di Arab Saudi, Habib Rizieq Merasa Nyaman dan Penuh Berkah
“Sebagai negara yang menganut demokrasi baru dan sesama anggota di dewan keamanan PBB, Tunisia merupakan mitra strategis RI dalam memperjuangkan berbagai kepentingan di dunia internasional, termasuk jalur diplomasi di OKI. Kerjasama saling menguntungkan bidang perdangangan sangat terbuka bagi kedua belah pihak. Khusus bidang agama, Indonesia dapat bertukar informasi terhadap pelaksanaan model Islam Wasathiyah, serta pembangunan agama dan demokrasi” ujarnya.
Konsultasi Bilateral I ini diikuti oleh beberapa perwakilan Kementerian/Lembaga, yaitu Desra Percaya (Dirjen Asia Pasifik Kemenlu), Ikrar Nusa Bhakti, Duta Besar Luar Biasa RI untuk Republik Tunisia, Daniel Tumpal S. Simanjuntak, Direktur Afrika (Kemenlu), Tarmizi (Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag), Ahrul Tsani Fathurrahman (Wakil Direktur Timur Tengah Kemenlu), Hariawan Puja Wilapa (Wakil Direktur Kerjasama Bilateral (Kementan), Usman Syihab (Kemendikbud), Merita Yenni (Konselor KBRI), Syarif Shahabudin (Kemenlu), Raditya K., Allesandro Bernama (Kemenlu), Herman Munte dan Muhammad Yazid (KBRI Tunis).
Turut serta dalam rombongan delegasi dari Kementerian Agama adalah Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri, Thobib Al-Asyhar, dan Kepala Seksi pada Subdit Kemitraan, Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, Udin Saepudin. Khusus pada tanggal 26/9, masing-masing Kementerian/Lembaga akan bertemu dengan mitra masing-masing di Tunisi yang bertempat di kantor Kemenlu Tunisia.